Samarinda – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Fraksi Gerindra Ir Seno Aji beranggapan pendidikan di Indonesia belum merata secara keseluruhan.
Menurut Seno sapaan akrabnya, alokasi dana sebesar 20 persen dari APBN dan APBD harusnya bisa menunjang infrastruktur, tidak hanya daerah perkotaan tapi juga daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).
Seno, merasa kondisi fisik sekolah-sekolah yang ada di Kaltim masih sangat buruk. Baik itu SMK, SMA maupun SLB yang ada di bawah naungan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
“Kalau secara mutu pendidikan, mereka (yang ada di daerah 3T) sudah dididik oleh tenaga pendidik. Akan tetapi, yang menjadi beban teman-teman di daerah 3T itu adalah kondisi fisiknya,” ujarnya pada Rabu (18/10/2023) di Gedung B Kompleks DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar, Samarinda.
Seno membeberkan bahwa APBD Provinsi Kaltim tahun 2024 direncanakan Rp20,67 triliun. Itu artinya, 20 persen anggarannya akan dialokasikan untuk Pendidikan.
“Dari Rp20,67 triliun, kira-kira kurang lebihnya sebesar Rp4,3 triliun itu kita alokasikan untuk Dunia Pendidikan di Kaltim,” ungkapnya.
Seno mengaku kecewa, anggaran yang cukup besar itu seharusnya membuat Pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang. Sehingga, terwujud SDM yang berkualitas, unggul, berintegritas dan berdaya saing.
“Tolong yang tak layak, diganti! dan dioptimalkan anggaran 20 persen itu,” pinta Sekretaris DPD Gerindra Kaltim itu. (*)