Kosakata.co—– Anggota Komisi II DPRD Bontang Nur Salam meminta Pemerintah Kota, memikirkan ulang rencana penambahan anggaran penyertaan modal di Bank Kaltimtara, dari Rp 63 miliar menjadi Rp 75 miliar. Hal itu lantaran, deviden dari penyertaan modal tersebut dinilai terlalu kecil, yakni hanya Rp 2,7 miliar di tahun 2021.
Deviden dari Bank Kaltimtara pun disebutnya mengalami penurunan tiap tahun. Dia mencontohkan, pada tahun 2010 lalu dengan anggaran penyertaan modal sebanyak Rp 46 miliar, Pemerintah Kota Bontang mendapatkan deviden sebanyak Rp 9 miliar.
“Jumlah devidennya sangat kecil dan turun setiap tahunnya, makanya saya minta Pemkot Bontang pikir ulang kalau mau tambah jumlah penyertaan modal di Bank Kaltimtara,” pungkasnya
Nur Salam pun mencontohkan, program yang sama di daerah lain yang hasilnya jauh berbeda. Seperti di Makassar, Sulawesi Selatan. Daerah yang dijuluki sebagai Kota Daeng tersebut mendapatkan deviden sebanyak Rp 8 miliar dari penyertaan modal sebanyak Rp 63 miliar.
“Coba kita lihat di Makassar, jumlah penyertaan modalnya sama tapi devidennya jauh berbeda,” sebutnya
Nursalam pun menyebut , tujuan investasi dilakukan adalah untuk menciptakan iklim daerah atau stimulan dalam menciptakan kemandirian fiskal. Termasuk investasi dalam bentuk penyertaan modal. Selain itu, jika hasil dari penyertaan modal tersebut positif, juga bisa memberi kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pinjaman.
“Kita dukung semua bentuk investasi, termasuk penyertaan modal ini. Tapi kalau hasilnya kecil mending kita cari model investasi lainnya, karena cuman Rp 2,7 miliar, perusahaan hanya menggugurkan kewajiban menyetor deviden,” pungkasnya (MS)