No Result
View All Result
  • Login
kosakata.co
Advertisement
  • HOME
  • BERITA
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • POLITIK
    • HUKUM & KRIMINAL
    • EKONOMI & BISNIS
  • OLAHRAGA
  • ADVERTORIAL
  • GAYA HIDUP
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • RAGAM
No Result
View All Result
  • Login
kosakata.co
No Result
View All Result

Pemerintah Pusing, ‘Harta Karun’ Sriwijaya Lebih Sering Dijual Warga ke Kolektor

Ahmad Ahmad by Ahmad Ahmad
Oktober 28, 2021
in NASIONAL
0
Pemerintah Pusing, ‘Harta Karun’ Sriwijaya Lebih Sering Dijual Warga ke Kolektor
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan pada Desember 2015 membuat benda-benda bersejarah yang diduga peninggalan Sriwijaya bermunculan. Kumpulan benda bersejarah tersebut akhirnya mulai dicari warga di bekas lahan terbakar.

Penemuan “harta karun” disebut sudah terjadi sejak 2005, namun karhutla membuat kegiatan berburu harta karun jadi populer.

Pemerintah dan balai arkeologi setempat emang langsung bertindak cepat mengamankan dan mendata sebanyak mungkin benda cagar budaya yang ditemukan, demi kepentingan sejarah.

Sampai enam tahun berselang, pemerintah masih terlihat kewalahan dengan tugas ini. Pasalnya, warga yang menemukan harta karun cenderung menjualnya ke kolektor atau toko emas demi dapat uang kontan.

Anggota Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Novie Hari menilai masih banyak benda cagar budaya yang berada di tangan masyarakat. BPCB terus berupaya mengedukasi dan merespons laporan masyarakat terkait pentingnya melaporkan temuan benda bersejarah ke pemerintah.

“Jika ada yang ingin menjual ke luar negeri, saya bilang tidak boleh karena bisa hilang jejak dan kebanggaan Sriwijaya-nya. Akhirnya, setiap mau menjual, mereka jadi ragu karena fakta Sriwijaya di Palembang bisa hilang,” kata Novie mengutip Detik.

Sepanjang 2016-2020, Novie mengaku pihaknya sudah memberi kompensasi kepada masyarakat yang melaporkan benda-benda tersebut ke pemerintah. Setidaknya 63 item tercatat ditemukan warga, ditemukan di 10 lokasi di Kabupaten OKI. Bentuknya berupa kendi, tempayan, mangkuk, cincin, liontin, anting, serta aksesori berbahan emas seperti gantungan lampu.

Selain diburu warga, harta Sriwijaya juga menarik minat kolektor, sampai-sampai mengirim “pemburu harta karun” khusus. Aksi-aksi partikelir ini makin menyulitkan usaha pemerintah melacak peninggalan masa kuno.

Arkeolog dari Badan Arkeologi Sumsel Retno Purwanti mengonfirmasi fenomena ini sudah didapati sejak 2019. “Kebanyakan warga disuruh kolektor atau pemburu harta karun dari Lampung. Karena benda bersejarah di Lampung sudah habis, mereka geser ke Sumsel. Warga ditawari harga yang cukup tinggi apabila menemukan benda-benda bersejarah itu,” kata Retno dilansir Kompas.

Kepala BPCB empat provinsi (Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Bangka-Belitung) Iskandar Mulia Siregar mengaku timnya terus berkoordinasi dengan kepolisian, balai arkeologi, dan pemerintah daerah OKI untuk mengkaji temuan cagar budaya di Sumsel. “Biasanya dilaporkan dulu, biar diteliti, itu cagar budaya atau tidak. Kalau diputuskan cagar budaya juga boleh dimiliki masyarakat, secara UU seperti itu. Ada yang boleh, ada yang harus diambil negara,” kata Iskandar kepada BBC Indonesia.

Iskandar menyebut, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp20 juta per tahun untuk empat provinsi tersebut buat menebus hasil temuan masyarakat. Dari nominal ini, kita setidaknya paham mengapa masyarakat lebih memilih menjual barang temuan mereka ke kolektor ataupun toko emas. Godaan valuasi kolektor jauh lebih baik.

BBC Indonesia melaporkan, salah satu pemburu harta karun yang menemukan cincin emas berukir ikan di OKI berhasil menjualnya Rp40 juta kepada kolektor di Palembang. Dari sini, semestinya pemerintah paham apa yang mesti mereka lakukan.

Previous Post

Ketua Komisi III DPRD Bontang Dorong PLN Tambah Aliran Listrik di Jalan Soekarno Hatta

Next Post

Dolar AS Menurun, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Next Post
Dolar AS Menurun, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Dolar AS Menurun, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Harlah PKB ke-27 di Bontang Berlansung Meriah, Sitti Yara Optimis Raih Tujuh Kursi DPRD di Pemilu Mendatang
  • PKB Bontang Gelar “Weekend Bersama PKB” di Harlah ke-27, Tampilkan Semangat Kebangkitan dan Kepedulian Sosial
  • LPK Bina Insani Gelar Pelatihan Carpenter, 14 Peserta Dinyatakan Lulus Uji Kompetensi
  • Cat Median Jalan, DPMPTSP Bontang Ambil Bagian dalam Penataan Kota
  • Wakil Ketua DPRD Bontang Sitti Yara Desak Sosialisasi Masif untuk Cegah Kekerasan Seksual Anak, Dorong Hadirkan Bimbingan Konseling di Setiap Kelurahan

Komentar Terbaru

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Saber

    © 2021 kosakata.co

    No Result
    View All Result
    • HOME
    • BERITA
      • NASIONAL
      • INTERNASIONAL
      • POLITIK
      • HUKUM & KRIMINAL
      • EKONOMI & BISNIS
    • OLAHRAGA
    • ADVERTORIAL
    • GAYA HIDUP
    • GRAFIS
    • VIDEO
    • RAGAM

    © 2021 kosakata.co

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist