KALTIM—Kebakaran yang terjadi di pabrik smelter nikel di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, hingga menelan korban jiwa, menjadi perhatian DPRD Kaltim.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada korban kecelakaan kerja, yang meninggal dunia, maupun yang masih menjalani perawatan.
“Kami turut prihatin atas kejadian kebakaran tersebut, dan dari pengalaman tersebut, KFI wajib melengkapi peralatan safety-nya termasuk pemadam kebakaran juga harus stanby karena ini merupakan pabrik smelter nikel terbesar di Indonesia,” ujar Seno Aji, Sabtu (20/10/2023).
Seno Aji juga menyinggung terkait keselamatan kerja harus diterapkan bagi seluruh karyawan yang bekerja di pabrik smelter nikel tersebut.
“Sistem keselamatan kerja juga harus dibuat dan diterapkan mengingat KFI adalah industri dengan skala kecelakaan kerja yang tergolong tinggi,” ucapnya.
Kendati demikian, ia tetap mendukung sepenuhnya pabrik smelter nikel guna peningkatan ekonomi masyarakat Kukar khususnya dan Kaltim umumnya.
“Kami tentunya secara kelembagaan akan tetap mendukung kegiatan investasi ini karena demi peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Kukar khususnya dan masyarakat Kaltim umumnya.”
Seno Aji juga menegaskan atas kejadian tersebut pihaknya akan memanggil Pimpinan PT KFI guna meminta keterangan atas kejadian kecelakaan kerja yang bukan kali pertama terjadi selama berdirinya pabrik smelter nikel di Pendingin Kabupaten Kutai Kartanegara.
Diketahui, masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya dihebohkan dengan adanya kebakaran besar fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel.
Kebakaran tersebut terjadi pada, Rabu (11/10/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.
Berdasarkan informasi yang didapat, ada dua tenaga kerja asing (TKA) yang meninggal dunia. (Advetorial)