BONTANG—-Aliansi Masyarakat Bontang Beradab (Ambo Tang), mendatangi Polres Bontang pada Selasa (20/12/2023) siang.
Aliansi tersebut terdiri dari sebelas organisasi. Diantaranya, Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP), Kepatihan Adat Besar Kutai, PW IPLR Kaltim, MD Kahmi Bontang, LBH Populis, Abdi Suaka Kepatihan Adat Kutai Timur, KPKB, FPP MGS LKK Bontang, DPD Gagak Bersatu Nusantara dan PC Sapma Pemuda Pancasila Bontang.
Koordinator Aliansi, Supriyadi mengatakan kedatangan mereka ke Polres Bontang tersebut guna memberikan dukungan kepada para penegak hukum untuk menyelesaikan dugaan kasus dugaan pelecehan yang melibatkan oknum pimpinan pesantren.
” Kami datang untuk memberi dukungan ke Polres Bontang, agar kasus tersebut bisa diselesaikan dengan cepat,” ujar Supriyadi
Pria yang akrab disapa Yadi itu menjelaskan, pengawalan kasus tersebut bermula dari kerisauhan keluarga korban akan penanganan kasus tersebut. Setelah beberapa kali diskusi, disepakati untuk membentuk aliansi untuk membantu pengawalan.
Bahkan, Yadi mengatakan kasus tersebut sampai menyita perhatian dari Kepatihan Adat dan turut bergabung dengan aliansi.
“Aliansi ini lahir dari kerisauhan bersama dan kami komitmen akan membantu keluarga korban hingga kasus ini selesai,” ujarnya
Terakhir dia menyerukan bahwa, negara tidak pernah membenarkan tindakan atau perilaku amoral (pelecehan seksual) yang mencederai nilai nilai luhur Pancasila, begitupun system hukum yang ada di negeri ini. Oleh sebab itu dia menyatamkan, melalui kedatangan aliansi tersebut pihaknya meyerukan kecaman keras terhadap tindakan dan perilaku amoral.
“Negara tidak membenarkan pelecehan. Kami Aliansi Ambo Tang Beradab mengacam dugaan kasus pelecehan yang melibatkan oknum pimpinan pesantren dan memberi dukungan kepada Polres Bontang untuk segera menyelesaikan kasus tersebut,” pungkasnya