Bontang – Transformasi digital dalam layanan identitas kependudukan terus digenjot oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bontang. Namun di balik kemudahan tersebut, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap maraknya penipuan yang mengatasnamakan petugas resmi.
Imbauan itu disampaikan oleh Kepala Disdukcapil Bontang, Budiman melalui kepala Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data, Muhammad Thamrin, saat Disdukcapil membuka layanan pada peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2025 di Lapangan Bessai Berinta, Sabtu (2/8/2025).
“Banyak indikasi penipuan, menawarkan aktivasi IKD lewat telepon atau WhatsApp. Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) hanya bisa dilakukan secara langsung di kantor resmi, bukan melalui pesan pribadi,” tegas Thamrin.
Selain edukasi, Disdukcapil juga membuka layanan langsung kepada masyarakat, seperti perekaman KTP elektronik, pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA), dan aktivasi IKD. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan layanan sekaligus mempercepat peningkatan cakupan kepemilikan dokumen kependudukan bagi warga.
Tercatat, dalam kegiatan itu sebanyak 31 warga berhasil mengaktifkan IKD, 11 anak mengurus KIA, dan 4 orang melakukan perekaman KTP elektronik.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pemanfaatan IKD ke depan akan menjadi bagian penting dalam mengakses layanan publik. Karena itu, masyarakat didorong untuk segera melakukan aktivasi melalui saluran resmi.
“Melalui kehadiran di berbagai momentum publik, termasuk hari libur seperti Harganas ini, kami ingin memastikan layanan adminduk bisa diakses semua lapisan masyarakat. Tapi kami juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data pribadi,” ucapnya.
Disdukcapil menegaskan bahwa layanan digital tidak mengurangi komitmen untuk memberikan edukasi langsung. Justru, digitalisasi harus dibarengi literasi masyarakat agar tidak menjadi celah bagi pelaku kejahatan siber. (Ra)