BONTANG—Pemberangkatan atlet cabang olahraga (cabor) biliar untuk Pra Porprov tahun ini menuai kritik tajam dari sejumlah pemain di Kota Bontang. Mereka menilai proses seleksi yang dilakukan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Bontang tidak transparan dan tidak sesuai prosedur.
Sejumlah atlet berprestasi mengaku memiliki rekam jejak kompetitif yang layak dipertimbangkan, namun justru tidak dilibatkan dalam proses seleksi. Mereka mempertanyakan standar penilaian, mekanisme pemanggilan atlet, hingga keterbukaan informasi dari pihak pengurus POBSI.
Alex, salah satu pemain yang dikenal aktif di berbagai turnamen lokal dan regional, mengungkapkan kekecewaannya lantaran merasa diabaikan. Ia mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan ataupun undangan resmi terkaitpelaksanaan seleksi.
Padahal Alex tercatat pernah mengukir prestasi di tingkat lokal maupun regional. Seperti piala gubernur kaltim, open kaltimtara,open kaltim
dan berbagai turnament lokal bontang
“Saya sangat kecewa dengan pemilihan itu karena sama sekali tidak dihubungi atau diberikan informasi dari pihak penyelenggara. Jadi sistem pemilihannya itu tinggal pilih atau bagaimana?” ujar Alex.
Keluhan serupa disampaikan oleh beberapa pemain lain. Mereka menilai POBSI Bontang tidak mengumumkan agenda seleksi secara terbuka kepada komunitas biliar, termasuk kepada pemilik rumah biliar yang menjadi pusat aktivitas para atlet.
Arya, salah satu player yang turut menyayangkan proses tersebut, menilai prosedur seleksi telah menyimpang dari aturan yang semestinya.
“Memang dari jauh hari sebelum keberangkatan tidak ada informasi yang sampai kepada teman-teman player yang punya prestasi dan ingin ikut andil mewakili Bontang. Artinya, secara prosedur menurut saya sudah menyalahi aturan,” kata Arya.
Para pemain berharap POBSI Bontang dapat memperbaiki tata kelola seleksi atlet dengan lebih profesional, terbuka, dan akuntabel. Mereka menilai keterbukaan informasi menjadi syarat utama agar proses seleksi dapat berjalan adil dan melibatkan atlet sesuai kompetensi.
“Paling tidak pihak pengurus POBSI memberikan surat terbuka atau informasi kepada pemilik rumah biliar atau teman-teman player untuk ikut seleksi jika memang dilakukan secara terbuka. Artinya, transparansi kegiatannya harus disampaikan secara umum,” tambah seorang player lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berusaha meminta penjelasan resmi terkait seleksi atlet tersebut kepada pengurus POBSI Bontang.

