Bontang — Perayaan hari jadi Kota Bontang tahun ini diwarnai kegiatan berbeda. Sebanyak 128 peserta dari 11 partai politik berpartisipasi dalam lomba domino antarpartai, sebuah ajang yang bukan hanya bernuansa hiburan, tetapi juga menjadi ruang temu untuk merawat komunikasi politik di tingkat lokal.
Acara tersebut diikuti perwakilan dari Partai Golkar, PKB, PDIP, Gerindra, PKS, PAN, NasDem, Partai Gelora, Demokrat, PSI, dan PKN. Keterlibatan seluruh partai ini menunjukkan komitmen bersama untuk menghadirkan kegiatan inklusif yang mengutamakan kebersamaan di tengah dinamika politik daerah.
Ketua Panitia, Herman Aidil, mengatakan kegiatan ini lahir dari keinginan kolektif antarpartai untuk menyemarakkan peringatan hari jadi Bontang. Tidak ada sponsor eksternal; seluruh biaya kegiatan ditanggung oleh masing-masing partai peserta.
“Ini murni kegiatan bersama. Mulai dari konsep hingga pendanaan, semuanya diinisiasi partai-partai peserta. Kami ingin menunjukkan bahwa persaingan politik tidak harus menghalangi kebersamaan,” ujar Herman aaat ditemui usai acara pembukaan di kantor Dispopar Bontang, Jalan Jendral Sudirman RT06, Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang, Sabtu (06/12/2025) siang
Herman menjelaskan bahwa lomba domino dipilih karena sederhana, mudah dimainkan, dan akrab dalam budaya berkumpul masyarakat Bontang. Dengan pilihan permainan yang ringan, peserta dari berbagai partai dapat berinteraksi tanpa sekat politik.
“Kadang kita butuh ruang komunikasi yang tidak formal. Permainan seperti ini memudahkan hubungan antarpartai menjadi lebih cair,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa meski kegiatan ini baru digelar tahun ini, momentum peringatan hari jadi Bontang menjadi momen tepat untuk menghadirkan tradisi kolaboratif. Antusiasme 128 peserta, menurutnya, menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat dikembangkan kembali pada tahun-tahun mendatang.
“Tidak ada kata terlambat untuk memulai tradisi baik. Kalau hubungan antarpartai bisa terjalin dengan baik, kota ini akan semakin mudah bergerak maju,” katanya.

Dia juga mengingatkan seluruh peserta agar menjunjung tinggi sportivitas. Domino, meski permainan sederhana, tetap membutuhkan aturan dan komitmen dari para peserta.
“Saya minta seluruh peserta bermain sportif. Ikuti aturan yang sudah disepakati. Menang atau kalah bukan persoalan yang penting kebersamaan dan penghormatan antarpeserta,” tegasnya.
Panitia pun menyiapkan perangkat pertandingan sesuai standar, termasuk meja permainan, kartu domino resmi, dan wasit dari komunitas pemain domino di Bontang.
Sejak ronde pertama dimulai, para peserta dari 11 partai tampak antusias. Sejumlah pengurus partai bahkan melibatkan kader muda untuk belajar membangun hubungan lintas partai di suasana nonformal.
Beberapa perwakilan partai menyebut kegiatan ini sebagai “penyejuk” di tengah iklim politik yang sering kali panas. Melalui permainan, jarak psikologis antarpartai dapat menyempit, membuka peluang kolaborasi pada kegiatan sosial berikutnya.
Herman berharap kegiatan seperti ini menjadi pijakan awal bagi kerja sama yang lebih luas. Menurutnya, partai politik tidak hanya berfungsi dalam kontestasi pemilu, tetapi juga dalam penguatan kohesi sosial.
“Kami ingin menunjukkan bahwa partai politik juga bisa menyenangkan, bisa dekat dengan masyarakat, dan bisa berkolaborasi tanpa batas,” pungkasnya.

