Kosakata.co—Berawal dari hobi menanam tanaman herbal di pekarangan rumah, Asma, warga Lok Tuan, Bontang Utara tersebut kini berhasil raup omset ratusan juta rupiah.
Asma menceritakan, awal berkembangnya usaha yang dinamai Ma’rifat herbal tersebut, berkat bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) PT Pupuk Kalimantan (PKT) Timur pada akhir tahun 2016.
Saat itu, hobi menanam tanaman herbal di halaman rumahnya yang berlokasi di Jalan RE Martadinata nomor 80 Gang Al Yakin, Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara yang kemudian diikutkan lomba tersebut dilirik oleh PT PKT tersebut untuk menjadi mitra binaan lantaran sering juara. Seperti juara lomba pemanfaatan halaman rumah dan lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Kota Bontang.
“Dulu sebenarnya cuman hobi, kemudian ikut lomba dan juara. Berkat itu PT PKT melirik dan akhirnya mendatangi kami untuk dijadikan mitra binaan,” ujar Asma, Rabu (29/06/22) malam.
Awal Mula Kepiawaian Meracik Tanaman Herbal
Asma menceritakan, ilmu untuk meracik berbagai tanaman menjadi obat herbal berasal dari nenek di kampung halamannya Pinrang, Sulawesi Selatan. Namun, dengan fasilitas dari PT PKT untuk mengikuti pelatihan, ilmu tersebut kemudian dimodifikasi menjadi berbagai olahan. Seperti, minyak herbal, minyak urut, teh herbal hingga lulur tradisional dari 200 jenis tanaman.
Produknya pun telah resmi mengantongi sertifikasi BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan. Serta menjadi yang pertama di Kota Bontang yang mengantongi Izin UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional).
“Awalnya ilmu dari nenek di kampung itu pun cuman minyak herbal. Tapi karena sering diikutkan pelatihan oleh PT PKT, ilmu itu saya inovasi hingga akhirnya menjadi berbagai macam produk,” ujar perempuan berusia 49 tahun tersebut
Jadi Mitra PKT, Bisnis Makrifat Herbal Tembus Pemasaran Hingga Ke Arab Saudi
Setelah lima tahun jadi mitra binaan PT PKT, bisnis Ma’rifat semakin berkembang pesan. Kini, bersama 26 karyawannya, konsumen Ma’rifat Herbal mencapai ribuan orang yang tersebar di 30 kota di Indonesia bahkan di Arab Saudi.
Keuntungannya pun tak tanggung-tanggung, Asma mengaku dari hasil penjualan produknya, dia berhasil mengumpulkan ratusan juta pada tahun 2021 lalu.
‘Alhamdulillah setelah jadi mitra binaan, peminat produk kami semakin laris. Bahkan melalui MoU dengan salah satu perusahaan travel, produk kami kini dipasarkan hingga Arab Saudi,” ucapnya
Produk Dipakai Wakil Presiden, Kini Dilirik Presiden
Prestasi Ma’rifat Herbal, tentu bisa disebut luar biasa untuk bisnis berskala Industri kecil menengah (IKM). Selain penghargaan tingkat Kota Bontang, Ma’rifat Herbal juga pernah mewakili Kalimantan Timur untuk menerima penghargaan dari Kementrian Ketenagakerjaan pada tahun 2021 lalu.
Bahkan Wakil Presiden Maaruf Amin yang menyerahkan penghargaan Kementrian Ketenagakerjaan tersebut meminta produk Ma’rifat untuk dipakai secara pribadi.
“Alhamdulillah kami sudah kantongi berbagai penghargaan lokal maupun nasional. Bahkan wakil presiden pun meminta produk kami untuk dipakai,” ucap ibu anak satu tersebut
Tak sampai disitu, Asma mengungkapkan beberapa waktu lalu, 18 orang dari tim komunikasi Presiden Joko Widodo bahkan mendatangi lokasi usahanya.
Kedatangan tim orang nomor satu di Indonesia itu, disebut untuk memantau perkembangan Makrifat Herbal. Mulai dari bisnis hingga produk yang dihasilkan.
“Tim Presiden bulan lalu mendatangi kami, semoga kedatangan mereka, bisa membuahkan hasil yang lebih baik kedepannya,” harapnya
Ucapan Terima Kasih Asma ke PT PKT
Menjadi mitra binaan PT PKT menjadi faktor utama berkembangnya Ma’rifat Herbal selama lima tahun terakhir. Perempuan berusia 47 tahun tersebut mengaku, selain bantuan materi dari PT PKT, pabrik Urea terbesar di Asia Tenggara tersebut juga memberi bantuan berupa non materi yang dianggap sangat bermanfaat.
Seperti mengikutkan anggota Ma’rifat Herbal pelatihan di Bogor pada tahun 2018 lalu. Serta berbagai uji kompetensi. Diantaranya kompetensi massage di Puspita Marta, uji kompotensi meramu herbal level lV SKKNI di Depok, uji kompetensi metodologi level III SKKNI BNSP dan uji kompetensi kue kering.
“Bantu materi berupa bibit tanaman, pupuk serta lahan dari PT PKT memang sangat berguna bagi kami. Namun yang lebih penting, ilmu yang didapatkan dari berbagai pelatihan dan uji kompetensi. Tanpa itu, mungkin Ma’rifat Herbal tidak bisa sebesar sekarang,” tutupnya
Apresiasi Pemerintah Kota Bontang Terhadap CSR Perusahaan
Perkembangan Kota Bontang yang mendapat julukan Kota Industri tersebut tentu tidak lepas dari CSR perusahaan. Utamanya PT PKT.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengungkapkan, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1977, tersebut dianggap banyak memberi sumbangsi terhadap perkembangan Kota Bontang. Melalui program peningkatan pembangunan serta pengembangan sumber daya manusia.
.
“Tentu saya apresiasi program CSR perusahaan ini. Utamanya ke PT PKT yang berperan penting terhadap pembangunan daerah serta peningkatan taraf hidup masyarakat,” ujarnya
Basri pun berharap, kedepan program CSR bisa menyentuh lebih banyak kelompok masyarakat. Seperti seperti ibu rumat tangga pensiunan, serta lansia.
‘Semoga jangkauan CSR lebih luas luas lagi, utamanya yang ada di Bontang. Khususnya program CSR yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman. Agar kelestarian lingkungan tetap terjaga ,” harapnya
Penulis : Safril