BONTANG——Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Komisariat Bontang mengecam aksi pembubaran paksa massa demonstarasi BEM Universitas Trunajaya pada Selasa (28/09) kemarin.
Ketua HmI Komisariat Bontang Muhammad Takbir Dahlan mengatakan, BEM Unijaya yang melakukan aksi demonstrasi kemarin, merupakan bentuk sikap kritis untuk memperjuangkan hak hak mereka sebagai mahasiswa. Namun bukannya didukung, demonstrasi tersebut malah mendapat tindakan refresif dari oknum dosen.
Dengan membubarkan paksa massa demonstran menggunakan gagang sapu.
“Saya menilai tindakan BEM yang di pimpin oleh Yusril Ihza Mahendra sangat tepat. Sebagai mahasiswa sudah menjadi kewajiban untuk mengotrol dan memperjuangkan hak hak yang selama dinilai terabaikan,” ujar Takbir, Rabu (29/09/2021) siang.
Mengenai oknum dosen yang membubarkan paksa demonstrasi tersebut, Takbir menilai tindakan tersebut tidak bermoral. Lantaran, dosen yang notabenenya adalah seorang yang berpendidikan seharusnya membuka ruang kritis selebar lebarnya kepada mahasiswa. Untuk menyampaikan dan menjelaskan secara argumentasi ilmiah.
“Kampus dan dosen seharusnya menjadi wadah pencetak generasi bangsa yang berkualitas, berintegritas dan bermoral tinggi. Tetapi dengan tindakan represif oknum dosen yang bahkan memukul mahawasiswa tentu jauh dari kata kata tersebut,” ujarnya
Diapun menegaskan, sebagai Ketua umum HmI Komisariat Bontang pihaknya Mengecam tindakan represif dari oknum dosen kampus Trunajaya bontang. Serta akan melakukan tuntutan pemberhentian kepada oknum dosen tersebut.
“Jika kita biarkan dan wajar kan peristiwa seperti ini sama saja kita sedang menunggu hancur bangsa dan generasi kedepan,” tegasnya
Penulis : Redaksi