Bontang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang secara resmi memulai distribusi logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ke seluruh wilayah. Kegiatan ini sekaligus diiringi dengan pemusnahan 407 surat suara yang rusak dan berlebih. Acara tersebut dilaksanakan di Kantor KPU Bontang, Jalan Awang Long, pada Selasa (26/11/2024) pagi.
Ketua KPU Bontang, Muzarroby Renfly, menjelaskan bahwa distribusi logistik dilakukan secara bertahap menuju 277 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk tiga TPS yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Proses distribusi tahap pertama melibatkan tiga truk, masing-masing membawa 58 hingga 60 kotak suara.
“Distribusi pertama ini kami lakukan ke Kelurahan Loktuan, Guntung, dan Api-Api. Setelah truk kembali, kami akan lanjutkan distribusi ke wilayah Bontang Barat,” ungkap Muzarroby.
Distribusi logistik ini dimulai dari kantor KPU, kemudian dilanjutkan ke kantor kecamatan dan kelurahan setempat, dengan dilengkapi serah terima yang disertai tanda tangan. Setiap pengiriman juga dikawal ketat oleh aparat kepolisian untuk memastikan keamanan logistik sampai ke TPS.
“Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan masing-masing akan mengirimkan logistik ke TPS. Untuk wilayah Bontang Utara, logistik bisa langsung diambil di kantor KPU,” tambah Muzarroby.
Bagi wilayah yang terletak di area laut, seperti Kelurahan Tanjung Laut Indah (Malahing), Bontang Lestari (Selangan dan Tihi-Tihi), serta Pulau Gusung, distribusi dilakukan pada siang hari, menyesuaikan waktu pasang surut air laut. “Wilayah laut memerlukan penyesuaian waktu, kami akan menunggu air pasang untuk melanjutkan distribusi ke TPS,” jelas Muzarroby.
Selain proses distribusi, KPU Bontang juga memusnahkan 407 surat suara yang dinyatakan rusak dan berlebih. Pemusnahan tersebut terdiri dari 8 surat suara rusak untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 36 surat suara rusak untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota, serta 4 surat suara kelebihan untuk pemilihan gubernur dan 359 surat suara kelebihan untuk pemilihan wali kota.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Bontang, Acis Maidy Muspa, menjelaskan bahwa surat suara yang dimusnahkan tersebut berasal dari cadangan 2,5 persen per TPS sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta penggantian surat suara yang rusak. “Surat suara rusak telah kami ganti dengan cadangan yang ada. Sisa surat suara berlebih kemudian dimusnahkan untuk menghindari potensi penyalahgunaan,” jelas Acis.
Pemusnahan surat suara ini merupakan bagian dari prosedur yang wajib dilakukan oleh KPU untuk menjaga akuntabilitas dan integritas proses pemilu. “Kami bertanggung jawab untuk memastikan semua surat suara digunakan sesuai kebutuhan. Sisa surat suara yang tidak terpakai akan kami musnahkan untuk memastikan tidak ada yang disalahgunakan,” pungkas Acis.
Dengan adanya distribusi logistik yang lancar dan pemusnahan surat suara yang berlebihan, KPU Bontang berharap seluruh rangkaian tahapan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan sukses dan sesuai dengan prinsip demokrasi yang transparan dan akuntabel.