Bontang– Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Bontang mengutuk keras insiden yang terjadi di lembaga pemasyarakatan (Lapas), yang melibatkan beberapa oknum yang diduga melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Ketua Sapma PP, Saprilyadi, menyatakan bahwa pihaknya mendesak agar penyelidikan dan penyidikan dilakukan dengan transparansi penuh.
“Saya mendesak agar pihak berwenang segera menyelidiki dan menyidik kasus ini secara transparan, agar masyarakat tidak meragukan kinerja aparat penegak hukum,” tegas Saprilyadi Kamis (13/03/2025) malam
Pria yang akrab disapa Ucok ini mengatakan, pihak kepolisian harus menjalankan prinsip PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan) dalam menangani kasus ini.
“Kami meminta agar aparat kepolisian dapat lebih responsif dan akurat dalam mengusut kasus ini, dengan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat mendapatkan proses hukum yang adil,” tambahnya.
Selain itu, Ucok juga menekankan agar oknum yang terlibat dalam kasus ini diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami tidak akan membiarkan tindakan melanggar hukum ini dibiarkan begitu saja. Proses hukum harus berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Wakil Ketua Sapma PP Romy Subarta juga memberikan perhatian khusus terhadap warga binaan yang terlibat dalam insiden ini.
Mereka berharap agar warga binaan dapat benar-benar menerima pembinaan yang baik selama menjalani proses hukum, sehingga bisa kembali menjadi individu yang lebih baik di masa depan.
“Kami menginginkan pembinaan yang optimal bagi warga binaan, agar mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani proses hukum,” terang Romy Subarta
Deny Arifandi, yang juga merupakan pengurus Sapma PP, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak acuh terhadap kasus ini.
“Kami mengajak masyarakat agar tidak buta dan tuli terhadap peristiwa ini. Kita harus bersama-sama mengawal dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” katanya.
Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi, baik di Bontang maupun di beberapa Lapas lainnya. Oleh karena itu, Sapma PP meminta agar aparat terkait selalu memberikan informasi terkini kepada publik guna memastikan keterbukaan informasi yang memadai.
“Penting bagi aparat untuk selalu memberikan update terkini mengenai proses hukum yang tengah berlangsung. Keterbukaan informasi adalah bagian dari asas transparansi yang harus dijaga,” imbuh Muhammad Bahrul, anggota Sapma PP yang akrab disapa Ayunk.
Dalam akhir keterangannya, Sapma PP berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang, dan bahwa seluruh proses hukum berjalan dengan transparansi dan keadilan yang seadil-adilnya.
Pun jika Sapma PP Bontang mendapatkan adanya kejanggalan dalam proses penyidikan yang sementara berlansung, pihaknya bersedia melakukan aksi demonstrasi bersama ormas lain yang ada di Bontang.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan beberapa ormas yang ada di Bontang, dan mereka siap untuk melakukan aksi. Bukan hanya menaruh perhatian terhadap kasus yang ramai sekarang, tapi untuk mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang,” tutupnya