Bontang – Dalam rangka memperkuat akurasi data kependudukan dan menekan risiko penyalahgunaan identitas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bontang meluncurkan program Belasungkawa atau Berkunjung Langsung ke Rumah Warga.
Program ini menyasar keluarga yang belum sempat mengurus akta kematian anggota keluarga. Tim Disdukcapil bersama kelurahan akan langsung mendatangi rumah warga, membantu proses administrasi hingga dokumen resmi diterbitkan dalam satu hari kerja.
“Pencatatan kematian sangat penting untuk menjamin validitas data penduduk nasional. Selain itu, mencegah NIK orang yang telah meninggal digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” terang Kepala Disdukcapil Bontang, Budiman melalui Muhammad Thamrin, Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data, Jum’at (1/8/2025).

Menurut dia, masih banyak warga yang belum sadar pentingnya mengurus akta kematian. Padahal, dokumen ini bukan hanya syarat administratif, tapi juga melindungi data pribadi dan sistem kependudukan dari potensi penyalahgunaan.
Program Belasungkawa ini bagian dari layanan Si TIO atau sistem Three In One, di mana satu paket pelayanan mencakup akta kematian, pembaruan Kartu Keluarga, dan pencetakan ulang KTP-el bagi pasangan yang ditinggal.
“Ini adalah bentuk pencegahan sejak awal. Jika data kematian tidak tercatat, NIK almarhum tetap aktif dan bisa dimanfaatkan secara ilegal,” tegasnya.
Inisiatif jemput bola ini pun sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan tertib administrasi dan menjaga integritas data kependudukan.
“Disdukcapil tidak hanya bertugas mencetak dokumen, tapi juga menjaga ketertiban sistem administrasi nasional. Program ini kami harap dapat mempercepat pencatatan sekaligus melindungi data masyarakat,” pungkasnya. (Ra)