Kosakata.co—Nilai tukar rupiah stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin, setelah tertahan di zona merah nyaris sepanjang perdagangan. Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar menanti rilis data pertumbuhan ekonomi AS kemarin malam.
Pasca rilis data tersebut, rupiah punya peluang untuk menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10). Sebab, perekonomian AS tumbuh lebih rendah dari prediksi.
Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto (PDB) AS hanya tumbuh 2% di kuartal III-2021, melambat dari kuartal sebelumnya 6,7% serta lebih rendah dari hasil survei Reuters yang memprediksi pertumbuhan 2,8%.
Pasca rilis tersebut, indeks dolar AS yang sebelumnya menguat berbalik melemah dan mengakhiri perdagangan Kamis kemarin di 93,34, jeblok nyaris 0,5%. Kemerosotan dolar AS tersebut tentu bisa menjadi peluang bagi rupiah untuk menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10).
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan sebab belum terjadi pergerakan besar. Rupiah masih berada di gelombang (wave) ke-empat dari Elliott Wave terus melemah, yang merupakan fase koreksi, sebelum membentuk wave 5 yang merupakan berlanjutnya tren penguatan rupiah yang disimbolkan USD/IDR.
Rupiah sebelumnya mencapai puncak wave 3 terlihat dari pola Doji yang dibentuk pada Jumat (15/10). Secara psikologis, Doji menjadi indikasi pelaku pasar sedang bingung menentukan arah, apakah lanjut menguat, atau terkoreksi.
Selain itu indikator stochastic pada grafik harian sebelumnya juga berada di wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Ketika USD/IDR mengalami oversold, maka harga berpotensi bergerak naik, artinya rupiah mengalami pelemahan. Rupiah sudah keluar dari oversold dan Stochastic begerak naik.
Rupiah kini sudah berada di atas Rp 14.150/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 23,6% yang ditarik pada wave ke 3. Rupiah kemarin melemah hingga ke Rp 14.205, yang merupakan kisaran Fib. Retracement 38,2% kemudian pelemahan berhasil di pangkas. Level tersebut menjadi resisten, dan jika berhasil dilewati akan memicu pelemahan lebih besar.
Risiko koreksi wave 4 bisa mencapai Rp 14.250/US$ (Fib. Retracement 50%).
Sebaliknya, jika kembali bawah Fib. Retracement 23,6%, rupiah berpeluang menguat hari ini, dengan target ke area Rp 14.070/US$ menjadi support terdekat.
Berita Ini telah terbit di CNBCIndonesia dengan judul PDB Amerika Nyungsep & Dolar AS Jeblok, Rupiah Ngegas yuk!